ini adalah seri tentang kiblat, kiblat adalah arah pada saat kita sedang sholat, di kantor - tempat duduk saya menghadap kiblat hehe... semoga barakah yaa duck... :), sekarang mo copas dari milis... dapet ilmu lagi nih. setelah memahami ayat 177 surat Al Baqarah dalam Al Quran, kemudian larangan membuang ludah dan ingus menghadap kiblat, maka sekarang ilmunya nambah lagi, boleh gag ya buang hajat ngadep kiblat?
Dikalangan sebagian ulama terjadi perbedaaan pendapat mengenai hal ini dan ini adalah sesuatu yang wajar karena adanya perbedaaan hadist diseputar ini. Namun sebagian lagi berpendapat bahwa menghadap ataupun membelakangi kiblat diperbolehkan selama tertutup oleh dinding.
Berikut adalah dalil-dalil yang berkaitan dengan masalah ini
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { إذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ لِحَاجَتِهِ فَلَا يَسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا } . رَوَاهُ أَحْمَدُ وَمُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam, ia bersabda: Apabila salah seorang diantara kamu duduk untuk hajatnya, maka janganlah menghadap kiblat dan janganlah membelakanginya. (HR Ahmad dan Muslim, Nailur Authar Hadist No. 84)
وَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ النَّبِيِّ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { إذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا } . قَالَ أَبُو أَيُّوبَ : فَقَدِمْنَا الشَّامَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ قَدْ بُنِيَتْ نَحْوَ الْكَعْبَة فَنَنْحَرِفُ عَنْهَا وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dan dari Abi Ayub al anshari, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, ia bersabda: Apabila kamu buang air, maka janganlah kamu menghadap Kiblat dan membelakanginya, tetapi menghadaplah ke timur atau ke arah Barat.[1]. Abu Ayub berkata: Kami tiba di Syam, kemudian kami dapatkan tempat-tempat buang air telah di bangun mengarah ke Ka’bah, kemudian kami rubah arahnya, dan kami beristighfar. (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim, Nailur Authar Hadist No. 85)
عَنْ ابْن عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { رَقِيتُ يَوْمًا عَلَى بَيْتِ حَفْصَةَ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حَاجَتِهِ مُسْتَقْبِلَ الشَّامِ مُسْتَدْبِرَ الْكَعْبَةِ } . رَوَاهُ الْجَمَاعَة
Dari Ibnu Umar, ia berkata: Pada suatu hari aku naik ke rumah Hafshah, lalu aku melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam buang air dengan menghadap ke arah Syam, membelakangi Ka’bah. (HR Jama’ah, Nailur Authar Hadist No. 86)
وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ بِبَوْلٍ فَرَأَيْتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْبَضَ بِعَامٍ يَسْتَقْبِلُهَا } . رَوَاهُ الْخَمْسَةُ إلَّا النَّسَائِيّ
Dan Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam melarang menghadap Kiblat ketika kencing, tetapi aku melihat dia sebelum wafat kurang dari setahun, ia menghadap kiblat. (HR Imam yang lima kecuali An-Nasai, Nailur Authar Hadist No. 87)
وَعَنْ مَرْوَانَ الْأَصْفَرِ قَالَ : { رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ أَنَاخَ رَاحِلَتَهُ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ يَبُولُ إلَيْهَا فَقُلْتُ : أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَلَيْسَ قَدْ نُهِيَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ : بَلَى ، إنَّمَا نُهِيَ عَنْ هَذَا فِي الْفَضَاءِ فَإِذَا كَانَ بَيْنَكَ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ شَيْءٌ يَسْتُرُكَ فَلَا بَأْسَ } . رَوَاهُ أَبُو دَاوُد
Dan dari Marwan al Anshar, ia berkata: Aku melihat Ibnu Umar menderumkan kendaraanya dengan menghadap kiblat, lalu ia kencing dengan menghadap kiblat, lalu aku bertanya: Wahai Abi Abdirrahman, tidaklah yang demikian itu dilarang? Maka ia menjawab, tetapi yang dilarang adalalah jika ia ditanah lapang, bila antara kamu dan kiblat ada sesuatu (penghalang) yang menutupimu, maka tidaklah mengapa. (HR Abu Dawud)
Penjelasan
Hadist 1 dan 2 sebagaimana tersebut diatas menyatakan bahwa kita dilarang menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat baik besar maupun kecil, namun hal itu sebenarnya tidaklah mengapa karena yang di maksud dalam hadist tersebut adalah jika tidak disertai penghalang, sebagaiman penjelasan dibawah ini.
Perkataan Ibnu Umar “Pada suatu hari aku naik ke rumah Hafshah”, hadist ini menunjukkan bolehnya menghadap Kiblat ketika buang air besar.
وَرَوَى الْبَيْهَقِيُّ مِنْ طَرِيق عِيسَى الْحَنَّاطِ قَالَ : قُلْت لِلشَّعْبِيِّ : إنِّي لَأَعْجَبُ لِاخْتِلَافِ أَبِي هُرَيْرَةَ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ نَافِعٌ عَنْ ابْن عُمَرَ : { دَخَلْتُ إلَى بَيْتِ حَفْصَةَ فَحَانَتْ مِنِّي الْتِفَاتَةٌ ، فَرَأَيْتُ كَنِيفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ } . وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ : { إذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْغَائِطَ فَلَا يَسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ وَلَا يَسْتَدْبِرْهَا } ، قَالَ الشَّعْبِيُّ : صَدَقَا جَمِيعًا ، أَمَّا قَوْل أَبِي هُرَيْرَة فَهُوَ فِي الصَّحْرَاء ، فَإِنَّ لِلَّهِ عِبَادًا وَمَلَائِكَةً وَجِنًّا يُصَلُّونَ ، فَلَا يَسْتَقْبِلْهُمْ أَحَدٌ بِبَوْلٍ وَلَا غَائِطٍ وَلَا يَسْتَدْبِرْهُمْ ، وَأَمَّا كُنُفُكُمْ هَذِهِ فَإِنَّمَا هِيَ بُيُوتٌ لَا قِبْلَةَ فِيهَا
Dan Al Baihaqi meriwayatlan dari jalan Isa al Khayyath, ia berkata : Aku bertanya kepada As-Sya’bi “Sesungguhnya aku heran atas perbedaan Abi Hurairah dan Ibnu Umar, Nafi berkata dari Ibnu Umar, Aku masuk kerumah Hafsah lalu ada kesempatan menoleh, tiba-tiba aku mengetahui bahwa jamban Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menghadap kiblat, dan Abu Hurairah berkata : “Apabila salah seorang diantara kamu duduk untuk hajatnya, maka janganlah menghadap kiblat dan janganlah membelakanginya.”
As Sya’bi menjawab : Semuanya benar, Adapun perkataan Abu Hurairah itu, adalah di tanah lapang karena sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yaitu malaikat-malaikat dan jin-jin yang sedang shalat, oleh karena itu janganlah seseorang menghadap mereka diwaktu buang air kecil maupun besar, dan jangan membelakangi. Adapun jamban-jambanmu adalah bentuk rumah yang didirikan tanpa kiblat didalamnya.
Kesimpulan:
Sebagaimana telah diketahui bahwa sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hal tersebut diatas, bisa jadi perbedaan salah satu diantara ulama salaf terjadi karena diantara mereka tidak ada yang mengetahui hadist tentang bolehnya menghadap kiblat dan membelakanginya ketika buang air besar. Sebagaimana terjadi dengan Isa al Khayyath yang merasa heran dengan hadist yang diriwayatkan antara Abu Hurairah dan Ibnu Umar, karena perbedaan matan hadist. Namun hal itu semua dijelaskan oleh As Sya’bi sebagaimana telah dijelaskan diatas. Jadi intinya adalah kita tidak diperbolehkan menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang hajat di tempat terbuka, sedangkan jika tertutup atau terhalang oleh dinding maka diperbolehkan kita menghadap dan membelakangi Kiblat. Wallahu ‘alam bishowab
Referensi:
Nailur Authar syarah Al Muntaqo Syaikhul Ibnu Taimiyyah, oleh Imam Asy Syaukani [Bab { باب جواز ذلك بين البنيان} Hadist no 84 – 89 ]
Bintaro, 29 Oktober 2009
Penyusun: A Dani Permana
33 komen:
Syukron, jazaakumullahu khrn tas ilmunya!
Syukron, jazaakumullahu khrn tas ilmunya! *nyontek komen* -_-
btw bebek satu ini pinter juga ya??? ga jadi di korbankan deh nati kalo lebaran haji hohoho...
Mbaakk duckkyy...!
Kangen.. Udah lama nih saya nggak mampir.
Eh, makasih ilmunya ya, Mbak. Semoga jadi berkah. Amin. Soal ini pernah bikin saya mikir kalau besok bikin kamar mandi di rumah biar nggak ngadep kiblat. Hehe..
wew.... lengkap pake tulisan arab.....
pokoke... yg buang hajat kayak gitu ntar kualat.. ga bisa kluar lagi tu hajatnya... wakakaka..
aku biasanya menghadap utara seeh.info yang bagus untuk disebarluaskan.deena kan penerus para nabi. asal jangan ngaku nabi aja
Assalamualaikum, beck. Lama gak kesini, kangen juga nih aku. Bek, kok kamu tambah keren aja sih? Apa sih rahasianya?
Tausiyah mantap ducky. Mencerahkan dan membimmbing hati tentu saja.
Baru ngeh nih...
Yg pasti buang hajat itu tidak boleh disembarang tempat. Beribadah pun ada tempatnya, so...jangan di campur adukkan dg buang hajat ditempat ibadah atau ibadah ditempat buang hajat...
Piye sweety duck...?
Yuhu... sip, makin kuat lengkap dalil yang saya tau jadinya.
Tentang mati lampu? Saya udah kena 5 kali nih dalam seminggu :(
ikutan ahhh...
Setuju dengan kesimpulannya Dee...
Pendapat para ulama boleh saja berbeda, namun mengenai kejelasan hukumnya harus dikembalikan kepada Al Qur-an dan Al Hadist yang shahih (tidak ada missing linknya).
Jazakillahu khoiro ya Dee...:)
umi, kangeennn ... mi banjir lagi di rumah... hidup Al Qur'an dan Al Hadist!
mi, hari ini aku diceritakan kisah nabi2... nabi Idris alaissalam salah satunya, andai bisa ikut tinggal ke surga dan tak pernah lagi kembali di dunia fana ini...
wakh keren euy.....
yupz jelas banget nih mba' ducky
n' jadi penasaran pengin inget2 kapan yak terakhirkali 'bh' di ruang terbuka... :D
Makasih ya, bek.. udah pasang link-ku tapi di tempatku listrik lebih sering mati nih. Inet juga lelet. Kalo ormal lagi aku pasti pasang balik link-mu n link teman2 lainnya. Ok?
mbaaaak.. blognya keren!
saia follow yah? ;D
Makasih Din... sudah memberikan pengetahuan berharga yang terkadang tidak kita perhatikan.
Oh yah,... aku baru saja pisah ama Wiwin nih, beliau lagi sibuk mengurus pendaftara PNS. Moga aja dia bisa diterima.
hohoho...
alhamdulilah udah gak ngadep lagi...
Saya sependapat, tidak boleh membuang hajat menghadap keblat bila di alam terbuka, jika tertutup tidak ada masalah
Meja kompi saya belum ngadep kiblat nih, besok putar arah ah. Kalau kamar mandi sih udah sesuai :)
saya sepakat mas..jika di alam terbuka, tapi kalau tertutup nggak papa...
just a perspective...
salam kenal mas...
Makasih atas ulasannya, sangat mencerahkan....Saya setuju dgn pendapatnya...
Kalau buang hajat menghadap qiblat sih saya tidak begitu yakin banyak di lakukan oleh orang dengan sengaja. soalnya, untuk arah qiblat pada shalat saja, kadang diabaikan. miring satu derajat saja, sudah bisa jadi menghadap Inggris...inilah ilmu yang sudah di tinggalkan banyak umat Islam di dunia tentang ilmu arah qiblat. tapi ulama juga banyak berpendapat yang penting niatnya menghadap kiblat atau ka'bah. he..
salam.
Betul sekali sobat, saya sangat setujuuu kalo buang hajat menghadap kiblat "DILARANG".
Tidak sopan dan tidak baik.....salam kenal...
Semoga suksesss n tetap semangat.
Klo ngitng duit hasil korupsi ngadep kiblat boleh gak...?? :D
mantap abis infonya neh din. baru taw aku. untung ada pembatas dinding dit4ku he3...
thanks kunjungannya sobat salam kenala selalu
hhmmm.. untung nya di rumah ku terhalang tembok memang sih membelakangi kiblat..aku ikut rujukan yang di simpulkan aja deh..
btw cara posting pakai bahasa arab bagaimana sob..?
Ipin: posting bhs Arab cuma copas aja kok, misal dr MsWord/web lain copas ke edit HTML jgn di compose.. oke...
jazakumullah khairan katsiran...
wahwah...
banyak pelajaran yg bisa dipetik nih,,
kalau WC saya gak menghadap kiblat,,
syukur deh, baru tau saya klu ada larangannya.
oh iya
kalau tidur membelakangi kiblat juga gak boleh,,,
saya terpukau sama penulisan arabnya, gmn tuh caranya..?
Emang jurusan apa dulu kuliahnya Duck? He..he..
Post a Comment
komen nyookk :)
kalo gag punya blog, pilih NAME/URL yaaa..URLnya isi aja akun (pilih satu): FB, Twitter, FS, Email, Plurk, Gtalk/YM, MySpace, YouTube atau apapun -oOo- thanks a lot ^_*