uih, berat ya topiknya. sebelum dilanjut, saya cuma memberitahu bahwa postingan ini bukan referensi, ini hanya hasil diskusi saya dengan seorang muslimah yang sudah punya anak dua. kalo denger kata itu, sebagian besar wanita pasti "anti" siapa sih yang mau 'ada duanya?', duh gak usah yang udah berkeluarga, yang masih 'proses' aja kalau ketauan selingkuh 'main tampar-tamparan' (liat aja acara reality show yang marak akhir-akhir di televisi), dan sebagian lagi 'biasa ajalah'.
di lingkungan saya, secara kebetulan ada keluarga yang menganut poligami dan keluarganya baik-baik saja.Ya itu menurut penghlihatan saya. Kisahnya (langsung diceritakan ke saya), si ibu [istri kedua] dinikahi karena istri sebelumnya tidak dapat memberikan keturunan. Dan itu juga diketahui istri pertama [walopun setau saya emang laki-laki berhak menikahkan dirinya sendiri, tapi tanpa restu tentu tidak akan berkah bukan? Ya tergantung niat aja sih, ibadah atau memuaskan nafsu?]. setelah menikah masalahnya gak selesai, di kantor dia jadi bulan-bulanan. Diliat sinis dan dianggap merebut suami orang, matre dan lain-lain. Suaminya memang seorang pengusaha. Tapi dengan iman yang kuat dia menjalani semuanya. Semua itu dia ceritakan saat ramadhan tahun lalu. Dia bilang “saya selalu berdoa diakhir sholat (terutama tahajud), -Ya Allah berikanlah yang terbaik bagi saya dan keturunan saya kelak (waktu itu anaknya belum lahir). Biarlah orang di kantor memandang saya sebagai wanita murahan tetapi mereka tidak tau seperti apa sebenarnya-”.
Tidak lama anaknya lahir, ternyata beberapa orang di kantor [yang ibu-ibu juga] datang nangis-nangis meminta maaf kepada si ibu karena sudah mencemooh dia tanpa dasar. Mereka meminta maaf karena, suami mereka ternyata selingkuh semua. *haduh piye to iki… ternyata yang tidak poligami tidak lebih baik dari yang poligami. Ya walahualam itu adalah ujian atau balasan dari Allah SWT?*
Jika berpoligami, menurut saya, harus ada alasan yang kuat, yaitu sakit, tidak bisa memberi keturunan dan hanya untuk menjaga kehormatan wanita. Seorang ulama pernah memberikan tauziahnya dan sampai sekarang kalimat itu saya ingat banget:
Jangan membungkus nafsu dengan aturan agama (melakukan poligami), memakai ayat Allah untuk memuaskan nafsu belaka. Dahulu Rasulullah SAW yang mulia menikah pada jaman itu menikahi beberapa wanita untuk mengangkat derajat kaum wanita. Dan sekarang pun jika mau poligami haruslah dengan niat sama.
Jadi bukan karena janda kaya raya yang dinikahi (cateett ya kaum adam! Hehe). Ada lagi kisah nyata nih, narasumbernya, KK, cerita langsung dengan saya. Suaminya seorang ustad, yang tadinya cuma mau mencarikan jodoh buat seorang perempuan yang minta dicarikan eh malah ustadnya yang mau nikahin *wew apakah ustad identik dengan poligami?*. lalu si KK ini dengan hati yang teriris-iris, anak sudah 3 masih kecil-kecil, rumah ngontrak, mengadu pada Allah dalam tahajudnya selama beberapa minggu. Ketika itu dia kalut sekali, lalu ketika dalam keadaan siap menerima [baca: ikhlas] dia berikanlah jawaban pada suaminya, bahwa dia menerima jika itu untuk ibadah. Lalu, jawaban ustadnya: gak jadi ah. Hah? Sesimpel itu …? Iya, percaya atau tidak, itulah rencana Allah. Rencana yang indah.
lalu teman saya yang berdiskusi dengan saya bilang, potensi suaminya ada untuk menikah lagi, tapi kan kalo PNS tidak boleh punya istri lebih dari satu, jadi ya dia bilang ‘let it flow…’ , padahal saya inget dulu waktu setengah canda saya tanya, gimana kalo masnya nikah lagi, dia bilang ‘langkahi dulu mayat saya hahaha’. Akhirnya dengan bijak dia bilang lagi, ya saya bilang ke suami “kalo memang sudah tidak suka dengan saya lagi atau seneng sama wanita lain, tolong bilang aja terus terang jangan di belakang”, karena memang lebih menyakitkan tau dari orang lain.
Jadi, siapkah kita [perempuan] ketika suami niat poligami karena ibadah? Bukan karena nafsu. Karena saya membaca dari buku, yang saya lupa judul dan pengarangnya,tapi saya ingat isinya, bahwa poligami itu hanya diturunkan untuk nabi Allah, jadi bukan sunnah. Karena manusia paling adil adalah beliau. Lepas dari sunnah atau tidak, saya tidak akan memperkarakan itu, saya Cuma mau bilang, buat kaum adam, Coba pikirkan kembali niat anda untuk berpoligami *think twice bro*. sudah adilkah? Mapankah? Bagaimana kedepan? Luruskan niat anda, dan siap bertanggung jawab di pengadilan akhirat kelak. Oke?
Kalo tanya saya,,, sama dengan temen saya, “let it flow”… ini Cuma diskusi, dan ini terjadi pada sekeliling kita.
gambar: from google.
22 komen:
Wuihhh, diskusi berat nich buat yang ngerasa berat...:)
Soal poligami ini memang harus dikembalikan kepada aturannya, yaitu Al Qur-an dan Al Hadist. Abinya anak-anak tiap disuruh nyari lagi malah nggak berani tuh, takut pincang katanya, ntar nggak bisa pulkamp ke surga...:)
Ya, semua dijalani saja, dan semua dikembalikan saja kepadaNYa, minta yang terbaik dan terbarokah selalu yang kita jalani, insya Allah bisa kuat menjalani semua kehendakNya.
aduh sadari diri aja.walau boleh kayanya ga deh buat aku.zam - zam 1 aza belom mau pake dua .Deen satu aja belom.
Hehe, adinda, saya terpaksa mampir di saat baru buka lappie ini. Ok, sy curi waktu dulu menyampaikan uneg-uneg saya. Bagi saya, ini soal pilihan hidup orang per orang. Tapi Kalau pendapat pribadi saya, kita harus jujur melihat kasus per kasus. Saya agak tdk setuju kl poligami dikaitkan dengan ibadah. Mmgnya siapakah kita, para nabi, jelas bukan.Nabi Muhammad SAW berpoligami jelas dengan alasan dan cara berbeda spt yg dilakukan oleh orang kebanyakan sekarang ini. Kalau keinginan menikah lagi hnya karena menghindari zinah, wah....sy miris sekali,betapa pernikahan jd dianggap serendah itu, cm utk menyalurkan libido ? Libido itu harus dikelola dgn benar, itulah tugas kita manusia, banyak hal bermanfaat yg bs lakukan selain mengumbar libido. Dan bagi manusia biasa seperti kt, poligami akan lebih sering menimbulkan masalah daripada jd ibadah. Setiap laki-laki dan perempuan harusnya bisa menyikapi ini dengan bijak. Ini cm pendapat pribadi ya.
Aku bingung neh Duck mo koment apa...
tapi aku sangat setuju dengan yang ini :
Jangan membungkus nafsu dengan aturan agama (melakukan poligami), memakai ayat Allah untuk memuaskan nafsu belaka. Dahulu Rasulullah SAW yang mulia menikah pada jaman itu menikahi beberapa wanita untuk mengangkat derajat kaum wanita. Dan sekarang pun jika mau poligami haruslah dengan niat sama.Bagaimana duck... mau jai istriku yang ke-4 hahahaha....
hv a nice day..
mm.. masalah pelik ini..
well, klo aq ditanya, kyknya sih gk siap.. huhu miris ya rasanya,, tp bener kt kamu jeng 'let it flow' aja kali ya coz kt kan gk tau apa yg bakal terjadi di depan, yg ptg ttp berdoa dan berusaha hasilnya moga dpt yg terbaik. Amin.
poligami??? ga banget lah....
tapi klu maw juga ga apa2.... enjoy aja lagi...
hihihi
ehhhh bener tuh...jangan mengatasnamakan agama untuk poligami yang berlandaskan nafsu.... Apakah masih ada orang yang bisa seadil dan sebaik Rosululloh SAW???
daku setujuh ama si Joo...
tapi betewe....aku sukak ma thumbnailnyah...hihihi.. selengkuuuuh yaahh...
tapi kan poligami uenak
:)
poligami, semoga daku ga melakukan itu
Poligami?
Tapi kembali ke kita lagi...apa tujuan dari poligami itu. Kalau sekedar emosi dan nafsu..? Enggak deh...di rumah ada 1 juga nggak habis buat sehari-hari....
Peace...Poligami it's ok, but I don't wanna.
sebuah sunnah tetaplah sunnah...
tapi jangan lupakan semua kewajiban-NYA,
dan Kesunnahan berpoligami hanya dapat dilakukan oleh orang2 yang tidak melupakan kewajiban2-NYA, termasuk meminta keikhlasan istri sebelumnya...
Bener bgt. segalanya tergantung Niatan dalam melakukan poligami.
Dan jangan pernah mengatas namakan agama untuk melakukan poligami. Dan semoga diberi keikhlasan dan ketabahan bagi istri yang bersedia dipoligami.
Amien
Semuanya tergantung niat, kalau niatnya sudah betul, insyaAllah jalannya di permudah oleh Allah dan diberi keikhlasan.
kalau punya blog lebih dari satu gimana tuh? sama nggak dengan polygami? ,,,hehehe
btw tukeran link? *udah tuh*
foto postingannya lucu+ UNIK
HEHEHE
maen ke blog q jg ya.....
hmmmm postingannya pasti banyak menimbulkan pro dan kontra nih...
tapi saya setuju aja, asal semua itu dalam rangka beribadah kepada Nya dan bukan karena nafsu semata, it's ok lah.. misalkan karena penyakit, tidak punya keturunan, dst...
tp klo nikah lagi hanya gara2 istri sudah tidak secantik dulu lagi... itu mah.. temannya setan, krn termakan rayuan setan hehehehe (sadis ya...)
Aku tetap dengan pendirianku, POLIGAMI HARAM.
Baca aja di blog ku di
http://nana-podungge.blogspot.com/search/label/Poligami
Atau yang berbahasa Inggris, dan lebih komplet di
http://afeministblog.blogspot.com/search/label/polygamy
Hidup Poligami..^_^
poligami bukan kewajiban... tapi sebatas sunnah dengan batasan-batasan yang jelas (menurut semar)....
Sayangnya batasan2 itu masih menjadi bahan diskusi karena perbedann persepsi.
Ya... boro2 poligami neh... satu aja blom dapet hiks....hiks.... :((
Polygamy sunnah?
weks :-P
pengen muntah!!! LOL.
Post a Comment
komen nyookk :)
kalo gag punya blog, pilih NAME/URL yaaa..URLnya isi aja akun (pilih satu): FB, Twitter, FS, Email, Plurk, Gtalk/YM, MySpace, YouTube atau apapun -oOo- thanks a lot ^_*