Siap Merubah Status?

hari baru...kelabu? abu-abu? tidak jelas... yang jelas setiap hari harus baik. bener-bener perjalanan panjang dan melelahkan...kesana-kemari. dilempar nasib dan takdir. kadang mencemaskan, biasa saja, atau tak terduga sama sekali.

menggenggam takdir... erat... kemudian jalani... juga salah. Allah telah memberi akal dan pilihan, tinggal ambil keputusan dan jalani, menghadapi resiko dan penuh keberanian. ga peduli orang bilang, aku terlalu lamban merubah nasib...oyaaaaa....????

status.. pentingkah? untuk apa... status itu hanya menuntut keloyalan kita saja... terikat pada perjanjian, pada tandatangan... selalunya begitu. kalo boleh tanpa status tapi tetep loyal ga bole ya? saya lebih memilih menjadi bebas dan bukan karena status kemudian harus loyal.... harta ga bisa ningkatin status. 

ketika seorang pejabat bertanya anak siapakah aku? trus tiba-tiba ingin aku menjerit pada dunia, aku anak bapakku, aku anak baik-baik, memang aku ga punya riwayat keluarga di sini, tapi aku selalu loyal pada pemimpinku, sehingga beliau mendukungku tanpa permintaanku. aku tak begitu peduli apa yg berlaku di sini, aku juga tak perduli pada perjuangan yg lain, heh aku egoiskah? tidak, bukan begitu... aku cuma ingin kalian tau apa rasanya jadi aku... maka aku berkata pada diriku untuk berhak tidak peduli pada kalian. meski sebagian kecil ada yg peduli tapi aku tak begitu pantas menerimanya.

surat itu keluar... dan aku tetap di sini. aku tau, aku pesenan.. tapi aku tau itu artinya aku harus selalu menunjukkan yang terbaik, minimal pada atasanku langsung. hhh duniaaa aku ingin lari dari kestatusan ini.. aku takut menjadi sombong dan angkuh, dan aku benci untuk selalu terikat dengan dia. Ya Rabb, sementara semua orang menginginkan status ini, dan begitu mudahnya kudapatkan, tapi aku tak mengharapkannya... dosakah aku? aku tau hidup adalah sebuah pilihan dan aku memilih menjadi baik diantara terbaik. Ya Rabb, aku tau aku lemah diantara mereka, maka kuatkan aku,,, Ya Rabb, aku tau mereka berkata tidak enak tentang statusku yang lainnya, dan itu menyakitkan aku.. sangat.. hingga rasanya mataku ini berkaca-kaca saat menulisnya... tolong aku untuk tidak menghindar dengan status ini tetapi menjalaninya dengan penuh kegembiraan.

sesungguhnya hidupku, matiku, ibadahku, hanya untukMu.