[luvIseng] malam itu

sudah pukul 9.30 malam di daerah yang terkenal rawan kejahatan, si eNeng mungil itu melangkah keluar sebuah hotel mewah memanggil taxi yang terkenal dengan safteynya,,, walo agak mahal tapi aman ga masalah yang penting selamat sampai di tujuan, begitu katanya waktu ditanya temannya. setelah say gudbay sana sini, mengucapkan terimakasih pada bapak petugas hotel, menaikkan barangnya,,, mengucapkan doa-doa, lalu perjalanan panjang pun dimulai.

keluar hotel,,, hmm malam sudah pekat, walo cape kerja begadang terus, tapi rasa kantuk tidak juga kunjung datang. melongok keluar jendela... whats? matanya tertumpu pada orang-orang yang tidur di emperan toko. 'oh Tuhanku, kasihan sekali mereka, tidur tidak beralas apapun, tidak pake selimut, sedih banget, pasti tidurnya digigit nyamuk deh.' gumamnya dalam hati. coba dibanding aku, aku keluar hotel tadi dalam perut kenyang, dengan uang cukup di dompet, bawa oleh-oleh buat keluarga,,,, betapa bersyukurnya bukan si eNeng yang tidur disitu. mungkin saja mereka tidur dalam keadaan lapar, belum lagi esok pagi kalo yang punya toko datang mengusir mereka,,, perih dan kalut hati si eNeng mikirinnya,,, kalau saja... ada daya untuk membantu mereka...

lalu dia teringat, cerita 'NILAI SEDEKAH' yang baru saja dikirim via email oleh seseorang,,, 'pantas saja orang miskin dan kaya yang beriman, yang lebih dahulu masuk syurga adalah mereka yang miskin, lha waktu dihisab saja mereka tidak punya apa2, sedang si kaya harus bertanggungjawab atas harta yang dimilikinya'. Subhanallah, Maha Suci Allah yang Maha Adil...

masuk di tol,,, hm sunyi banget, waktu naek taxi yang sebelumnya, ada radio -kebetulan muter tentang hari kiamat- wah sapatau dapet ilmu lagi naek taxi yang ini, *begitu pikirnya*,

"bang ada radionya gak" tanya si eNeng,

"wah gak ada neng, gak boleh dipasang, padahal kita mau pasang sendiri, padahal kan kita bisa denger informasi jalan atau apalah" jawab si abang

"ya sudah, emang pullnya di mana nih bang", lanjut si eNeng memecah ke-bEtean [kok bete dipecahin sih, say...?]

"sawangan" whats...jauhnya. lalu bergulirlah percakapan. si eNeng tauk, kalo abang supir ini kerja 2hari dan 1hari libur, kerja dari pukul 7.00 pagi sampai pukul 12 malam, pernah digebuk sama sopir metromini, dan rumahnya di bogor. ck ck... kerja sejauh itu dengan risiko seberat itu, menjadikan si eNeng semakin bersyukur atas kemudahan kerjanya walo begadang berhari-haripun, dia masih jauuh jauuh bersyukur lagi.

sebentar lagi sampai, si eNeng mengucap hamdalah atas kenikmatanNya, kasih sayangNya, kelebihan segalaNya di atas orang lain, "maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"